Rangkuman PJ Jumat, 25 Maret 2011
Pada PJ kali ini akan dibahas mengenai waktu. Waktu menjadi pembatas, waktu menjadi suatu pernyataan bahwa kita tidak mungkin sebebas-bebasnya bertindak karena ada keterbatasan. Waktu tidak bisa ditambah atau dikurangi.
Ada4 prinsip tentang waktu yang akan dibahas pada kesempatan kali ini, yaitu:
1.Allah menciptakan waktu dan menciptakan segala sesuatu di dalam waktu.
Pada kejadian 1:1 dan seterusnya dapat dilihat bagaimana Musa memaparkan penciptaan yang ada di alam semesta ini. Namun, kata “ Pada Mulanya” menunjukkan ada waktu, dan pada 6 hari dibatasi oleh waktu. Haripun ditetapkan dalam pengertian waktu. Waktu diciptakan dengan ruang. Allah meletakkan karyanya dalam ruang dan waktu (keterbatasan). Allah berada di luar waktu, tetapi Allah tidak putus hubungan dengan waktu. Waktu berada di suatu titik di tengah kekekalan Allah, tetapi kekekalan tidak memiliki waktu.
2.Allah menciptakan waktu, tetapi Allah berdaulat di dalam waktu.
Allah kita bukanlah Allah yang transeden yang berdiam diri saja, tetapi Allah berada di dalam waktu kita bekerja, pekerjaan Allah nyata di dalam waktu kita. Allah mengatur penggunaan waktu/pemanfaatan waktu.
3. a. waktu memiliki awal dan akhir
Waktu bersifat linier artinya ada awal/permulaan dan terus berjalan dalam kekekalan, tidak ada pengulangan. Kita menolak ajaran adanya siklus di dalam waktu. Waktu terus berjalan dan tidak dapat dihentikan atau dihambat.
b. ada sifat kekal yang ada di dalam diri manusia.
yaitu: melihat sifat di belakang (sejarah) dan mengarahkan sifat ke depan (pengharapan).
c. Kita tahu jika pada satu titik ada tujuan.
Tujuan kita ada di dalam rencana Tuhan hingga pada akhirnya segala sesuatu yang dijalani harus dipertanggunjawabkan kepada Tuhan.
4. Prinsip dimana pertemuan antara kekekalan dengan kesementaraan titiknya ada di dalam Yesus Kristus.
Allah kita adalah Allah yang bekerja dan realitasnya Allah menyatakan diri. Titik ini dinamakan inkarnasi (Titk waktu menjadi kekal).
Bagaimana manusia menghargai waktunya?
- Kita harus memperhatikan keterbatasan kita, dan dari kegagalan yang lalu kita belajar apa yang menyebabkan kita bisa gagal kemudian menjadi sebuah evaluasi dan komitmen ke depan. (Roma 12: 2)
- Kita harus membuat rencana. Bermimpilah terhadap rencana-rencana besar.
Tuhan memberikan waktu yang sama bagi kita semua, tetapi yang berbeda adalah bagaimana kita mengisi waktu-waktu tersebut. Kiranya kita dapat menghargai waktu di dalam kehidupan kita.