Menghargai dan Memanfaatkan Waktu

Rangkuman PJ Jumat, 25 Maret 2011

Pada PJ kali ini akan dibahas mengenai waktu. Waktu menjadi pembatas, waktu menjadi suatu pernyataan bahwa kita tidak mungkin sebebas-bebasnya bertindak karena ada keterbatasan. Waktu tidak bisa ditambah atau dikurangi.

Ada4 prinsip tentang waktu yang akan dibahas pada kesempatan kali ini, yaitu:

1.Allah menciptakan waktu dan menciptakan segala sesuatu di dalam waktu.

Pada kejadian 1:1 dan seterusnya dapat dilihat bagaimana Musa memaparkan penciptaan yang ada di alam semesta ini. Namun, kata “ Pada Mulanya” menunjukkan ada waktu, dan pada 6 hari dibatasi oleh waktu. Haripun ditetapkan dalam pengertian waktu. Waktu diciptakan dengan ruang. Allah meletakkan karyanya dalam ruang dan waktu (keterbatasan). Allah berada di luar waktu, tetapi Allah tidak putus hubungan dengan waktu. Waktu berada di suatu titik di tengah kekekalan Allah, tetapi kekekalan tidak memiliki waktu.

2.Allah menciptakan waktu, tetapi Allah berdaulat di dalam waktu.

Allah kita bukanlah Allah yang transeden yang berdiam diri saja, tetapi Allah berada di dalam waktu kita bekerja, pekerjaan Allah nyata di dalam waktu kita. Allah mengatur penggunaan waktu/pemanfaatan waktu.

3.   a. waktu memiliki awal dan akhir

Waktu bersifat linier artinya ada awal/permulaan dan terus berjalan dalam kekekalan, tidak ada pengulangan. Kita menolak ajaran adanya siklus di dalam waktu. Waktu terus berjalan dan tidak dapat dihentikan atau dihambat.

b. ada sifat kekal yang ada di dalam diri manusia.

 yaitu: melihat sifat di belakang (sejarah) dan mengarahkan sifat ke depan (pengharapan).

c. Kita tahu jika pada satu titik ada tujuan.

Tujuan kita ada di dalam rencana Tuhan hingga pada akhirnya segala sesuatu yang dijalani harus dipertanggunjawabkan kepada Tuhan.

4.   Prinsip dimana pertemuan antara kekekalan dengan kesementaraan titiknya ada di dalam Yesus Kristus.

      Allah kita adalah Allah yang bekerja dan realitasnya Allah menyatakan diri. Titik ini dinamakan inkarnasi (Titk waktu menjadi kekal).

      Bagaimana manusia menghargai waktunya?

  1. Kita harus memperhatikan keterbatasan kita, dan dari kegagalan yang lalu kita belajar apa yang menyebabkan kita bisa gagal kemudian menjadi sebuah evaluasi dan komitmen ke depan. (Roma 12: 2)
  2. Kita harus membuat rencana. Bermimpilah terhadap rencana-rencana besar.

 

Tuhan memberikan waktu yang sama bagi kita semua, tetapi yang berbeda adalah bagaimana kita mengisi waktu-waktu tersebut. Kiranya kita dapat menghargai waktu di dalam kehidupan kita.

HIDUP BERHIKMAT

18 Maret 2011

Amsal 3: 1-10

Hikmat adalah kecakapan seseorang untuk menerapkan setiap kebenaran yang ada pada situasi tertentu sehingga menemukan solusi yang terbaik.

Orang-rang berhikmatlah yang saat ini sedang dicari-cari dunia. Hikmat tidak sama dengan pintar. Orang pintar banyak, cth: komentator sepakbola Indonesia banyak yang pintar (tetapi sepakbola Indonesia tidak maju-maju). Firman Tuhan merupakan sumber hikmat, yang berguna dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan berhikmat banyak berkat yang akan kita peroleh (ay 1-10). Namun ingat, setiap berkat ada syaratnya (ada perintah Tuhan yang harus kita lakukan terlebih dahulu).

Perintah-perintah yang harus kita lakukan untuk memperoleh hikmat yang daripada Tuhan :

  1. Hiduplah dalam ajaran firman Tuhan dan memeliharanya (ay 1) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.(Kol 3:16)

 

Tahukah kamu??

Baca alkitab 15 menit setiap hari maka satu tahun akan menamatkan satu alkitab.

  1. Hidup dalam kasih dan kesetiaan.(ay 3) Hikmat Allah adalah hikmat yang membawa kita untuk mengasihi, berbeda dengan hikmat dunia yang biasanya cenderung membawa kita untuk merugikan orang lain agar menguntungkan diri sendiri.

Co: Yusuf setia -> sukses tanpa merugikan orang lain.

  1. Percaya kepada Tuhan dengan segenap hati.(ay 5) Serahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan (masa depan kita ditangan Tuhan, Tuhan yang jamin).

Contoh perbuatan tidak mengandalkan Tuhan : korupsi, mencontek

Segala sesuatu didoakan dahulu, jangan bersandar kepada pengertian kita sendiri dan jangan kuatir.

  1. Akuilah Tuhan dalam segala lakumu.(ay 6) Gunakan segala sesuatu untuk mempermuliakan dan menyenangkan hati Tuhan. Krpintaran dan nilai bukanlah hal yang utama, tetapi belajarlah untuk mempermuliakan Tuhan.
  2. Jangan sombong, takutlah akan Tuhan, dan jauhilah kejahatan.(ay 7)
  3. Muliakan Tuhan dengan hartamu.(ay 9) Jangan pernahgaya melebihi sikap kita dalam memberi. Jangan membeli barang dengan harga sekian kita kita belum pernah memberi untuk pekerjaan Tuhan dengan jumlah yang sama.

 

Berkat yang akan kita peroleh ketika kita berhikmat:

  1. Panjang umur dan damai sejahtera (ay 2)
  2. Mendapatkan kasih dan penghargaan dari Allah (Tuhan yang mempromosikan kita).(ay 4)
  3. Jalan kita akan diluruskan, segala sesuatu yang kita kerjakan akan Tuhan buat berjalan dengan mudah, segala masalah dapat kita hadapi dengan mudah. (ay 6)
  4. Memberi kita kesehatan. (ay 8)
  5. Berkat materi dan keuangan.(ay 10)

 

Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan. Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. (Pengkhotbah 12:12-14)

Bersandar pada Allah

11 Maret 2011

Bersandar pada Allah:

Daud

Mazmur 5

1. Jika kita berada dalam keadaan memiliki banyak masalah, apa yang kita lakukan? (bandingkan              dengan sikap Daud)

Bandingkan dengan sikap Daud, yaitu bertekun dalam doa dan bersandar pada Allah walau dalam keadaan tertekan.

2. a.Apa saja yang diminta Daud dalam doanya?

 Meminta Allah mendengar doanya.

b. Apa inti permohonan Daud? (bnd Ay. 9 dan 11)

Tuntunan dan petunjuk Tuhan (ay.9) dan meminta menyerahkan musuh-musuhnya kepada Allah (ay 11).

c. Apa yang Daud yakini pada akhir doanya? (band Ay. 12 dan 13)

(7) Orang yang belindung pada Allah akan bersukacita karena perlindungan dan kemenangan dari Allah, Allah memberi berkat, dan Allah menjadi perisai pelindungan.

3. Psalm 5:3, “In the morning, O LORD, you hear my voice; in the morning I lay my request before you and wait in expectation”. Sesuai dengan ayat diatas, apa yang membuat Daud menunggu-nunggu dengan yakin (wait in expectation)? (bnd Mazmur 5: 5-7, 12-13, 1 Samuel 17:37)

Yang membuat Daud menunggu dengan yakin adalah:

– Daud mengenal Allah dengan baik. (5-7)

– Daud adalah orang yang berlindung pada Allah, dan Daud mengetahui bahwa Allah akan memberikan pelindungan dan berkat pada orang yang berlindung pada-Nya. (12-13)

– Allah sudah pernah memberi Daud pelindungan dari mara bahaya. (1 Samuel 17:37)

– Pengalaman-pengalaman Daud sebelumnya yang membuahkan keyakinan yang dinyatakannya pada Mazmur (38:10, 138:18, 85:9)

4. Dalam ayat-ayat pada Mazmur 5, tampak bahwa Daud sangat mengenal Allah.

a. Bagaimana pengertian Daud akan penghukuman atas musuh-musuhnya? (bnd Ay. 5-7)

Observasi ayat 5-7. Yang menyatakan Allah membenci kefasikan/kemunafikan, pembual, pembohong, penumpah darah (pembunuh), penipu dan akan membinasakannya.

b. Bagaimana pengertian tersebut mempengaruhi Daud menghadapi musuh? (bnd Ay. 11)

Daud menyerahkan musuh-musuhnya kepada Allah, karena ia mengerti bahwa sebenarnya musuhnya memberontak pada Allah karena dosa (Ay.11), dan hanya Allah yang berhak dan sanggup memberi penghukuman. Karena itu Daud berdoa bagi musuhnya agar Allah menghadapinya dan musuhnya bangkit dari dosa dan kembali kepada Allah.

5. Aspek apa dari doa Daud dalam perikop ini yang menjadi contoh yang sangat menolong bagi kita saat berdoa dalam tekanan?

Kedisiplinan Daud dalam kehidupan doanya, Kedekatan Daud dengan Allah dalam doanya, Kerendahan hati Daud, bahwa ia sadar hanya Allah yang mampu menolongnya sehingga Daud meminta pertolongan, Daud berdoa dengan yakin, sungguh-sungguh, dan penuh iman.

Daud mengajarkan cara berdoa dalam tekanan. Ia tetap berdoa pada Allah dengan tenang dan intim bahkan lebih dekat walau pada kondisi tertekan.Allah mengijinkan penderitaan terjadi agar kita dapat berdoa pada-Nya bagi musuh-musuh kita sehingga Allah dapat menyatakan kuasa-Nya.Penderitaan juga bisa merupakan pengajaran dari Allah agar kita sebagai umat-Nya bertumbuh (Roma 5: 3-5)

6. Daud sangat jelas memulai harinya dengan berdoa (bnd Ay.4). Apa keuntungan dari pola ini?

 Berdoa dalam keadaan segar dan fokus 100% kepada doa, Meminta Tuhan untuk memimpin hari yang akan dihadapi, Daud memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan dan memiliki relasi yang dekat dengan Allah, Daud tahu kehendak Tuhan dan mempunyai hidup berkemenangan (ayat 9)

Mari komitmen yang telah kita ambil dalam PA kali ini dijalankan dengan sungguh-sungguh ya!!

BERTEKUN DALAM DOA

Pembicara: kak Fifi

04032011

Ayat: Lukas 18: 1-8

Pada perikop ini dibahas ketekunan murid Yesus berdoa adalah kerinduan dari Allah dan perintah-Nya. Pada ayat 2-5 dikatakan agar murid-murid harus berdoa. Dari kata “harus” dapat dilihat kalau ini adalah sebuah perintah Tuhan, jika tidak dilakukan, maka akan berdosa. Yesus memberikan perumpamaan ini agar murid-murid selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu dan di dalam ketekunan tidak ada putus asa karena Tuhan mewarisi kesanggupaan supaya tidak putus asa. Seperti pada cerita Rut dan Naomy di Betlehem. Pada waktu di Betlehem, orang pertama yang dicari Naomy adalah kerabatnya. Tradisi orang Israel dalam tolong-menolong sangat kental. Kalau kerabat memiliki sifat yang pelit dan tidak mau menolong, maka bisa datang kepada hakim. Hakim yang tidak berprikemanusiaan tetap bisa membenarkan si janda karena kehadirannya sangat mengganggu hakim. Sehingga hakim memberikan yang janda butuhkan.

Mengapa murid-murid harus selalu berdoa dan tidak boleh putus asa? Karena kondisi murid-murid sama seperti janda yang hopeless (tidak punya pengharapan) dan helpless tanpa Allah. Namun, hanya di dalam Tuhanlah kita bisa menjadi hopefull dan helpfull. Pada ayat 6-8 adalah kesimpulan dari perumpamaan ini. Hakim yang menolong hanya supaya tidak diganggu terus-menerus oleh si janda. Hakim tersebut tidak tahan akan ketekunan si janda. Oleh karena itu, apalagi Tuhan yang Maha Baik. Ketekunan berdoa yang benar adalah ketika Tuhan menjawab “TIDAK”, pendoa tidak marah. Dalam Yakobus dibahas tentang doa yang salah. Dan yang hanya memuaskan hawa nafsu. Doa tidak boleh dipisahkan dari firman.

Jangan egois karena selalu membicarakan tentang kita. Padahal perkataan Tuhan juga sangat penting bagi kita. Pendoa yang benar membuat iman semakin bertumbuh, semakin percaya kepada Allah sekalipun permintaan tidak sesuai dengan Tuhan. Sama seperti Tuhan Yesus, doa di taman Getsemani, keinginan Tuhan Yesus dan Allah berbeda, maka ada doa: KehendakMu yang jadi dan bukan kehendakku. Kitab Lukas dikisahkan, ketika Yesus berdoa ketiga kalinya, malaikat turun dan memberikan kekuatan. Pergumulan yang sering membawa keputusan kiranya dengan Tuhan melihat kita tekun berdoa dan iman kita tumbuh di dalamnya, Tuhan mau membantu kita.

Semoga ringkasan PJ ini bermanfaat untuk kehidupan doa kita!

SAAT TEDUH

  25 Februari 2011

Yosua 1: 1-9

Perikop ini berisi tentang pesan dan janji-janji Tuhan kepada Yosua ketika Yosua baru saja diangkat menjadi pemimpin atas bangsa Israel menggantikan Musa.

Pesan-pesan Tuhan kepada Yosua :

  1. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Tuhan meminta Yosua untuk selalu teguh dan kuat dalam menanti penggenapan janji Tuhan (merebut tanah Kanaan)
  2. Perkatakan firman siang dan malam.

 

Kehidupan bangsa Israel saat dipimpin oleh Yosua (kehidupan berperang) juga dapat dianalogikan seperti kehidupan rohani kita saat ini. Saat ini kita sedang berperang melawan iblis. Brebeda dengan kebanyakan analofi yang ada selama ini (dan salah) yaitu memanfaatkan Tuhan hanya untuk menolong kita.

Efesus 6:10-20

Adapun perlengkapan yang dibutuhkan untuk berperang ialah :

  1. Peralatan untuk bertahan (defense) yaitu iman sebagai perisai.
  2. Perlatan untuk menyerang (attack) yaitu firmn Tuhan sebagai pedang roh.

    Firman Tuhan adalah senajata kita untuk menyerang iblis. Ingat, iblis juga jago firman Tuhan (mat 4:1-11), makanya kita juga harus lebih jago firman Tuhan dengan cara banyak membaca dan merenungkan firman Tuhan.

 

Begitu juga halnya dengan saat teduh, saat teduh berguna sebagai alat pertahanan (defense) dan sebagai media mempersiapkan senjata untuk berperang (attack).

DEFENSE

Senjata untuk bertahan ialah iman. Iman berguna untuk menyelamatkan dan bertumbuh dalam kerohanian.

Cara bertumbuh dalam kerohanian :

  • Percaya dengan iman
  • Dari firman Tuhan yang direnungkan siang dan malam. Direnungkan siang dan malam maksudnya ialah direnungkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Kerohanian yang bertumbuh dapat dilihat juga dari cara seseorang mendefinisikan sukses dengan benar. Sukses ialah mengetahui kehendak Tuhan dan berhasil menggenapinya. Bagaimana cara mengetahui kehendak Tuhan dalam kehidupan kita jika kita tidak pernah saat teduh???

Setan pun ketika ingin melakukan sesuatu tanya Tuhan dulu (kisah Ayub, iblis minta ijin kepada Tuhan ketika ingin mencobai Ayub). Bagimana dengan kita???

ATTACK

Di dalam saat teduh kita membaca dan merenungkan firman Tuhan. Hal ini menjadi senjata bagi kita dalam menghadapi iblis. Selain itu, indikator lain dalam peperangan melawan iblis juga bisa dilihat dalam kehidupan kita sehari-hari, apakah kita berhasil mempengaruhi lingkungan sekitar kita dengan firman yang kita baca dan renungkan.

PENDENGAR DAN PELAKU FIRMAN TUHAN



18 Februari 2011

Perikop Firman Tuhan : Yakobus 1: 19-27

Ketika kita ditipu oleh orang lain pasti kita akan merasa kecewa dan marah. Terlebih lagi jika ditipu oleh si iblis. Namun, bagaimana jika ditipu oleh diri sendiri? Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Mat 7: 21-23)

Kita menipu dengan diri kita sendiri dengan menyangka bahwa kita pasti diselamatkan meski cara hidup kita tidak sesuai dengan Firman Tuhan (tidak berkenan di hadapan Tuhan). Kerohanian yang berkenan di hadapan Tuhan ialah sikap yang sungguh-sungguh terhadap Firman Tuhan (tidak suam-suam kuku) karena adalah kejijikan bagi Tuhan jika kita suam-suam kuku (dimuntahkan). Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. (Wahyu 3:16)

Mengapa kita harus hidup seturut Firman Tuhan? Karena firman Tuhan adalah benar (sumber kebenaran).

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. (Yoh 17:17)

Hidup yang berkenan sangat berhubungan dengan hubungan antara kita dengan Firman Tuhan. Hubungan antara kita dengan Firman Tuhan dapat dilihan dari sikap kita terhadap Firman Tuhan.

SIKAP YANG BENAR TERHADAP FIRMAN TUHAN

1.       Menerima firman Tuhan.

Mat 13 (Perumpamaan Serang Penabur)

Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”  (Mat 13:23)

Menerima berarti mendengar dan mengerti. Sikap penerimaan akan Firman Tuhan menentukan seorang Kristen sejati atau tidak. Bukti kita menerima Firman Tuhan bias dilihat dari buahnya.

Ada 3 jenis buah:

          Buah Perotbatan        : Buah ini bisa dilihat dari ada tidaknya perubahan sikap kita (tentunya dari buruk ke baik ya..) saat mengalami pertobatan.

          Buah Roh                      : Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. (Gal 5:22-23)

          Buah Penginjilan         : Kesaksian kita. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. (1 Yoh 5:10)

Namun, yng Tuhan harapkan tidak hanya mendengar namun men-camkannya.

Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Ia berkata lagi: “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.(Markus 4:23-24)

Maksud men-camkan Firman Tuhan :

          Menyeleksi apa yang didengar. Biarlah telinga kita sering dipakai untuk mendengarkan Firman Tuhan.

          Haus akan Firman Tuhan selalu. (Yoh 7:37-39)

Empat cara men-camkan Firman Tuhan :

1.       Cepatlah untuk mendengar (Ibrani 6 :11)

2.       Bergairah untuk mendengar firman Tuhan (Maria dan Martha, menjadi seperti Maria)

3.       Terima Firman Tuhan dengan baik (Yoh 15:7)

4.       Buang segala kejahatan

 

2.       Jadilah pelaku Firman Tuhan

Karena Firman Tuhan memiliki otoritas untuk :

          Menyelamatkan         : Dalam artian luas dapat diartikan menciptakan (dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang tidak mungkin menjadi mungkin, dll)

          Memerdekakan

RINGKASAN PJ AWAL SEMESTER



11 Februari 2011

PJ pertama semester ini dibuka dengan games seru untuk saling mengakrabkan jemaat satu sama lain, mengingatkan pentingnya persekutuan, dan mencairkan suasana setelah liburan panjang. Adapun games yang dimainkan ialah :

1.      Number Boom

Jadi jemaat membentuk lingkaran, dan secara bergantian menyebut angka secara berurutan. Tapi, untuk setiap angka kelipatan dari angka yang ditentukan dan angka yang mengandung angka yang ditentukan, teman-teman harus menggantinya dengan menyebut kata “Boom”. Jika ada yang salah, dia harus keluar dari lingkaran dan ke tengah. Kemudian, permainan dilanjutkan lagi dengan mengulang dari angka 1 dan dengan angka yang berbeda.

Hal yang dapat kita pelajari dari games ini ialah :

“Kita kan harus selalu siap siaga tuh, kalau kita lengah sedikit aja, bisa-bisa kita salah sebut. Nah begitu juga dengan kehidupan perkuliahan kita. Walaupun semester ini baru dimulai, jangan samapai teman-teman lengah dan tidak waspada, bersantai-santai karena masih belum banyak tugas. Kita harus tetap siap siaga supaya ga menyesal pada akhirnya,” ungkap MC (Rina Akta).

2.   Sambung Kata

Permainan dimulai dengan seorang menyebut satu kata, kemudian orang berikutnya melanjutkan kata tersebut. Misalnya orang pertama menyebutkan “Saya”. Orang yang kedua harus menyebutkan “Saya makan”. Orang ketiga harus menyebutkan “Saya makan ikan”,dst

Hal yang dapat kita pelajari dari games ini ialah :

“Nah, kalau dari games kedua, kita kan harus memperhatikan dan mengingat apa yang dikatakan teman-teman sebelum kita supaya kita juga dapat membentuk kalimat yang baik dan benar. Begitu juga dengan keadaan persekutuan kita. Masing-masing individu ibarat sebuah kata, yang artinya mungkin kecil, tetapi kalau dipadukan dapat membentuk kalimat-kalimat yang mempunyai berbagai macam arti,” ungkap MC (Feraena Bibyna Ginting Manik).

Merry Christmas and Happy New Year 2011

Tidak terasa sudah 1 tahun kami menjalani kepengurusan di PO Fasilkom ini.
Banyak suka duka yang kami alami, dan pertumbuhan pun kami rasakan.
Keakraban dan kekerabatan sesama pengurus dan jemaat PO Fasilkom juga semakin baik.

Semoga nantinya pengurus tahun depan akan lebih baik lagi dalam melayani Tuhan..

PO Fasilkom, selamat natal ya… (telat banget ya.. –” tapi natal itu kan setiap hari xD)
Selamat tahun baru juga.. Semoga tahun depan jadi lebih baik lagi.
GBU 🙂

RPI Fasilkom 2010

Dalam rangka menyambut mahasiswa baru dan pengenalan akan Injil kepada mereka, seperti tahun sebelumnya, akan diadakan Retreat Pekabaran Injil (RPI) Fasilkom 2010.

Retreat ini akan diadakan pada hari Jumat- Minggu, 8-10 Oktober 2010 di Pondok Kepenrey. Tema yang akan diusung berjudul “Living as Childern of Light” dan memiliki ayat tema Efesus 4:24-25.

Kami mengundang para alumni dan anggota PO Fasilkom untuk turut hadir dalam acara ini. Jadi, kosongkan jadwal ya tanggal segitu.. xD

  • Iuran peserta:
      mahasiswa baru 100 ribu
      mahasiswa lama 150 ribu
      alumni 200 ribu
  • Jika berkenan untuk ikut atau ingin menyumbang, bisa mengirimkan ke salah satu rekening berikut : (harap melakukan pemberitahuan ke contact person)

      BNI Rawamangun
      0190120964
      a.n. Rina Akta

      BCA
      5270116711
      a.n Suviyanto

      Mandiri
      126-00-0513612-1
      a.n. Feraena Bibyna

    Contact Person:

      Bibay (085782765675)
      Rina (081384196262)
      Meli (081314210200)
      Christian (08998128012)

    Tunggu informasi selengkapnya di blog ini.. 🙂

    Sudah Siapkah Kita?

    Matius 25:1-13

    Matius pasal 25 menceritakan tiga perumpamaan tentang Kerajaan Sorga dan penghakiman di Akhir Zaman. Perumpamaan yang pertama intinya adalah berjaga-jaga agar saat Yesus datang kembali, umat Tuhan sudah siap. Kesiapan umat Tuhan itu diwakili oleh lima gadis yang bijaksana. Mereka mempersiapkan diri dengan matang, dengan membawa pelita serta minyak cadangan. Sedangkan gadis-gadis yang bodoh hanya persiapan seadanya, yaitu membawa pelita saja. Kedua kelompok gadis ini sedang menantikan mempelai pria (ay. 1). Pada saat mereka semua sedang menanti, memang tidak tampak perbedaan antara yang bijak dan yang bodoh. Baru pada saat mempelai pria menjelang tiba, saat yang tak seorang pun bisa mengetahuinya sebelumnya, terlihatlah siapa bijak, siapa bodoh.

    Saat mempelai pria tiba, tiba pula giliran gadis-gadis itu menyambut mempelai pria dan masuk ke ruang perjamuan kawin. Di situlah terlihat ketidaksiapan gadis-gadis yang bodoh. Tanpa minyak cadangan, mereka tidak bisa menyambut sang mempelai pria. Sementara mereka membeli minyak tersebut, mempelai pria sudah datang dan hanya kelima gadis bijak yang menyambut dia dan bersama-sama masuk ke perjamuan kawin tersebut.

    Mewakili siapakah lima gadis bodoh itu? Tentu orang-orang yang dalam hidup ini tidak memikirkan kekekalan, hanya sibuk dengan urusan duniawi. Saat Yesus datang kembali, mereka sama sekali tidak siap. Mereka tidak bisa menyambut Dia dan akan ditinggalkan. Merekalah yang menerima penghakiman terakhir.

    Apa pelajaran dari perumpamaan ini? Berjaga-jaga! Yesus dapat datang sewaktu-waktu. Bila saat itu tiba, tidak ada kesempatan kedua. Mereka yang tidak siap harus menanggung akibat kekal. Sejauh manakah Anda telah mempersiapkan diri di dalam menyambut hari penghakiman Tuhan? Apakah Anda telah memiliki fokus yang kuat dan persiapan yang cermat untuk hari kedatangan-Nya?

    baiklah mulai saat ini kita menyiapkan diri akan kedatanganNya yang kedua kali dengan:

    – rajin mencari Tuhan melalui saat teduh tiap-tiap hari (Mat 6:33)

    – menyukai dan merenungkan Firman Tuhan siang malam (Mz 1)

    – melakukan perintah Tuhan yang pertama dan yang terutama yi mengasihi Dia dg segenap hati, segenap jiwa dan kekuatan kita dan perintah yang kedua : mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

    Ok, selamat belajar & sukses selalu!!

    Rgrds n blessings,

    k Fesfi